wimeindonesia.id – Zuraida Murdia Hamdie adalah seorang perempuan hebat dari Banjarmasin dan telah berkarir lebih dari 10 tahun di industri pertambangan sebagai corporate social responsibility program manager di PT Adaro Energy. Zuraida menamatkan pendidikan sarjananya di jurusan pendidikan kimia Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 2001 dan pendidikan magister di kimia analitik dan forensik di Flinders University, Australia pada tahun 2006. 

Sejak kecil, Zuraida memiliki cita – cita menjadi ilmuwan, yang terinspirasi dari film science fiction, dan melihat orang – orang yang bekerja di laboratorium. Semasa menjalani studi di Flinders University, Zuraida meneliti potensi gambut, salah satu sumber daya di Kalimantan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi renewable energy. Harapannya, hasil penelitiannya suatu saat dapat berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

Setiba di Indonesia, Zuraida mulai realistis dengan kondisi yang sangat dekat dengan kehidupannya. Zuraida melihat permasalahan yang lebih besar, yaitu masalah pendidikan di Indonesia yang belum merata di berbagai daerah, terutama di Kalimantan. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat. Zuraida membuka lembaga pendidikan di Kalimantan, yaitu The Hamdie’s Education and Training Center di tahun 2007. Lembaga Pendidikan ini didirikan untuk membantu masyarakat untuk memberikan pendidikan anak usia dini yang ramah anak, serta kursus Bahasa Inggris bagi masyarakat sekitar. 

Seiring terus berjalannya waktu selama 4 tahun, The Hamdie’s Education and Training Center semakin berkembang. Banyak orang tua yang kemudian menyekolahkan anak – anaknya di lembaga pendidikan tersebut. Sayangnya,  The Hamdie’s Education and Training Center kemudian menghadapi cobaan. Situasi yang semakin sulit mengakibatkan Zuraida tidak dapat mempertahankan bisnis tersebut. Zuraida akhirnya bergabung dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) sebagai education department coordinator pada akhir 2010. Saat ini, Zuraida telah menjabat sebagai corporate social responsibility program manager di PT Adaro Energy selama empat tahun.  

Berkarir di industri pertambangan yang didominasi oleh pekerjaan laki-laki selama sepuluh tahun tidaklah mudah. Zuraida mengalami banyak tantangan dan rintangan selama bertugas. Meskipun demikian,  dukungan dari keluarga, terutama suami Ibu Zuraida yang memahami pentingnya kesetaraan, ikut berkontribusi dalam kesuksesan Zuraida hingga dapat berada di posisi saat ini. Selama berkarir di Adaro Foundation dan  PT Adaro Energy, telah banyak kontribusi Zuraida dalam pencapaian dan kesuksesan di perusahaan.Salah satunya terkait kesuksesan Adaro Foundation untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat yang buang air besar sembarangan di wilayah operasi tambang, sehingga mengantarkan salah satu kabupaten, yaitu Kabupaten Tabalong menjadi Kabupaten yang Bebas Buang Air Besar pertama di Kalimantan. Hal ini kemudian menjadikan Adaro Bangun Negeri Foundation sebagai mitra yang sangat solid dengan Bupati setempat. Pencapaian lain adalah Clean Up Tabalong Day, sebuah gerakan masif yang selama beberapa tahun berhasil menghimpun total puluhan ribu masyarakat  di kabupaten Tabalong untuk membersihkan seluruh kabupaten secara serempak. Tentunya, kesuksesan ini dapat terwujud karena adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dan kerjasama antar tim.

Di sela – sela kesibukan Zuraida di ranah profesional dan rumah tangga, Zuraida memiliki hobi membaca buku untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik. Beberapa buku favorit Zuraida adalah Grit: The Power of Passion and Perseverance karya Angela Duckworth dan The 5 am Club karya Robin Sharma. Buku – buku tersebut sangat banyak membantu Zuraida untuk terus mengembangkan diri. Setelah membaca buku, Zuraida akan menulis substansi isi buku yang telah dibaca dengan bahasa sendiri. Tulisannya tersebut kemudian akan digunakan sebagai materi untuk berbagi ke teman – teman hingga untuk mentoring para karyawan. 

Selain itu, minatnya pada dunia pendidikan tidak pernah surut. Zuraida memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk mendalami sebuah metode pendidikan yang telah lama menimbulkan keingintahuannya, yaitu Montessori. Metode ini berkembang berdasarkan teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, dokter perempuan pertama di Italia di akhir abad 19.

Secara umum, metode montessori ini diterapkan terutama pada anak-anak pra-sekolah dan sekolah dasar. Menurut  Zuraida, metode montessori sangat bagus untuk mendidik anak. Di Indonesia sendiri, kebanyakan sekolah yang menggunakan metode montessori adalah sekolah-sekolah elit yang tidak murah, sehingga tidak banyak anak – anak Indonesia yang beruntung untuk dapat belajar dengan dengan metode tersebut. Zuraida menyimpan mimpi, suatu hari akan kembali aktif turut mengembangkan pendidikan di negeri ini, terutama di kampung halamannya di Kalimantan.

Kekuatan Zuraida untuk terus memberikan yang terbaik berasal dari ibunya yang telah banyak mendukungnya. Ibu Zuraida merupakan seorang single parent yang sukses merawat sepuluh orang anak. Selain keluarga, peran mentor juga sangat penting bagi Zuraida. Okty Damayanti adalah mentor Zuraida di PT Adaro Energy yang selalu memotivasinya dengan push her to the limit. Hal ini didasarkan pada keyakinan Okty bahwa jika tidak mencoba terus hingga sukses, maka kita tidak akan pernah tahu batas kemampuan kita.

Dengan semangat dan motivasi yang kuat, Zuraida ingin bergabung di Women in Mining and Energy Indonesia (WiME) sebagai salah satu mentor di Female STEM Graduate Mentorship Program (Batch 2). Program ini dipilih karena passion Zuraida di bidang pendidikan yang ingin berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan anak muda Indonesia, terutama perempuan.

Penulis: Nabilah Afifah Habni Harahap

Editor: Safura Herlusia