wimeindonesia.id – Women in Mining and Energy Indonesia (WiME Indonesia) menyelenggarakan pelatihan photovoice di Desa Setiawaras, Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 12-14 Maret 2021. Tema dari kegiatan ini adalah bercerita melalui foto dan video mengenai dampak Covid-19 terhadap kehidupan komunitas masyarakat penambang, terutama perempuan dan anak muda.
Salah satu peserta di pelatihan tersebut adalah Tuti Sumiati, istri penambang mangan. Tuti tampak emosional pada saat presentasi, terutama ketika menunjukkan salah satu foto yang diambilnya selama pelatihan photovoice.
Foto dua tangan berpegangan erat yang diambil ketika kegiatan photovoice/Tuti Sumiati
Dengan berlinang air mata, Tuti menjelaskan foto dua tangan yang sedang berpegangan erat. Tangan yang satu putih bersih, yang merupakan tangannya, dan tangan yang lain hitam cemong karena arang mangan, yang merupakan tangan suaminya
Tuti mengakui bahwa selama ini dia tidak tahu tentang sulitnya bekerja di tambang mangan. Dia tidak pernah mengunjungi lokasi tempat suaminya bekerja. Dia hanya tahu bahwa kegiatan menambang dapat menjadikan baju kotor. Setelah mengetahui kesulitan yang harus dilalui suaminya setiap hari ketika menambang, Tuti menjadi semakin cinta pada suaminya dan sekaligus khawatir dengan keselamatan suaminya.
Respon dari peserta lain ternyata serupa. Mereka lebih menyayangi dan menghargai jerih payah suami ketika mengetahui kondisi kerja suami mereka. Peserta dari kalangan muda pun semakin sayang pada ayah mereka yang menjadi penambang.
Sumber: Laporan penulis sebagai Field Coordinator (FC) Jawa Barat pada Proyek The Extractives Global Programmatic Support (EGPS).