Risiko Stunting Berdampak pada Balita Penambang Skala Kecil

Mengenal Dunia Tambang dari Women in Mining and Energy (WiME)
May 24, 2021
Peran Multipihak pada Tata Kelola Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Kalimantan Tengah
June 15, 2021
Show all

Risiko Stunting Berdampak pada Balita Penambang Skala Kecil

wimeindonesia.id – Kota Sawahlunto terletak di provinsi Sumatera Barat, disebut kota pertambangan yang menghasilkan batubara, batu gamping, bitumen, tanah liat di Taratak Bancah, dan emas a. Antara jarak Sawahlunto dan Padang sekitar 95 kilometer. Dampak pengaruh aktivitas penambangan skala besar, pemerintah daerah mencari cara agar Sawahlunto tidak menjadi kota mati. Salah satunya adalah mendorong Sawahlunto menjadi kota wisata, pertambangan, dan warisan. (localisesdgs-indonesia.org,diakses 5/7/2021). Seperti yang ditunjukkan Sindonews, pada sesi ke-43 Komite Warisan Dunia di Baku, Azerbaijan, kota Sawahlunto secara resmi masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Informasi data BPS Sawahlunto (2020), belum ada data disabilitas. Tetapi, berbeda dengan didasarkan pada sebuah artikel di mediaIndonesia.com pernah membahas tentang Puskesmas Sungai Durian di Sawahlunto mempelopori  hak inklusif bagi pelayanan khusus pasien disabilitas di Sumatera Barat tahun lalu. Layanan puskesmas ramah dan aksesbil, terutama pasien disabilitas Netra bisa mengakses keseluruhan Informasi Braille contohnya, papan informasi, surat, dan resep. Ditambahkan juga tersedia banyak nomor dipasang huruf Braille untuk memudahkan aktivitas pasien disabilitas Netra dapat melakukannya mandiri. Tenaga medis telah terdidik untuk melayani pasien disabilitas Tuli untuk komunikasi. Pasien Tuli bisa mendapatkan instruksi bahasa isyarat dari petugas. Lokasi Puskesmas Sungai Durian strategis dan mudah dikunjungi karena berada di tengah kota. Ada enam pusat kesehatan di Sawahlunto bertujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

Stunting pada anak dapat dicegah, jika orang tua telah diberikan penyuluhan dapat mengambil langkah penting dalam dua tahun pertama kehidupan anak mereka. Jika anak tidak diberi makan dan dirawat dengan benar selama waktu khusus ini, itu akan menimbulkan efek berbahaya pada anak. Separuh kematian anak di Indonesia mencapai 7,8 juta dari 23 juta balita(data kemenkes,2018). Stunting ialah Hambatan pertumbuhan normal pada anak akibat minus kandungan gizinya. Hasilnya, badan anak terkena stunting lebih pendek dari usianya,bermasalah pada kemampuan belajar yang buruk, dan rentan terserang penyakit. Itu  yang dialami oleh anak Ramadona dijelaskan pada webinar Ruang XY Wime Indonesia.

Data penelitian yang menjelaskan bahwa penyebab stunting diakibatkan kurang gizi, antara lain berdampak kekurangan gizi makanan, terutama pada pertumbuhan badan anak balita. Sedikit pengetahuan orang tua dalam skala ekonomi kecil membuat menu sehat dari bahan makanan lokal yang ada untuk membantu keluarga mengatasi masalah gizi keluarga untuk merawat anak kecil yang berisiko terkena stunting yaitu kalangan keluarga kurang mampu atau ekonomi level bawah dari standar kehidupan orang mampu (Jurnal kesehatan masyarakat ditulis oleh Dian Wahyuni , Rinda Fitrayuna/April 2020)

Tema acara “Sosialisasi Stunting dan Permendes” telah dipromosikan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Tambang Ulang,Indra Wahyudi mempresentasikan tentang hubungan materi Stunting menyontoh pentingnya perpaduan gizi atau konvergen dan mendukung Inovasi penanggulangan gizi sembari memberdayakan Komunitas MEWAH GAMBUS singkatan dari Merdeka bawah garis merah balita buat sehat melibatkan partisipasi publik warga desa belajar cara menginput data di e-PPGBM online, agar dapat diketahuinya. Besar harapannya kekompakan untuk seluruh pihak pada mengintervensi dini tanda-tanda stunting didukung untuk mengusulkan kebijakan Perdes mengenai pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan gizi warga desa sekitar (situs tanahlautkab.go.id dibuat pada tanggal  16 Jan 2020)

Kutipan artikel ditulis oleh Septina Trisnawati di situs assets.rri.co.id menginformasikan tentang Fahrizal Fitri, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, mengatakan kejadian Stunting di Kalteng tergolong tinggi dan menempati urutan kelima di Tanah Air, harapannya bahwa adanya tanggung jawab sosial perusahaan dapat mendukung intervensi yang memperlambat manajemen ini, ditambahkan penjelasan Sekda Kalteng, penyusunan rencana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perlu dimasukkan pada ranah musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Sebab itu, masih tahap rencana pengelolaan Stunting dana APBD/provinsi dan CSR yang digunakan tidak bertumpukkan, terdapat pada di wilayah Kalimatan Timur, Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur, dan Gunung Mas itu level akrobatnya sangat tinggi. Sebagian perusahaan pertambangan unggulan yang aktif di wilayah tersebut mendorong keharusan bagi kedua pihak harus menyetujui jalan langkah bersama untuk mengurangi kenaikan angka Stunting di Kalteng.

Menurut dr. Inggriani Tobarasi, SPA, Mkes, Dokter Spesialis Anak RS Awal Bros A.Yani dilansir pada situs awalbros berhubungan dengan artikel tema stunting langkah-langkah antisipasi terhadap Stunting anak, yaitu :

  1. Melakukan inspeksi kehamilan secara teratur
  2. Menjauhi lingkungan berasap rokok dan mengisi nutrisi yg baik selama masa kehamilan misalnya,makanan sehat seimbang dilengkapi asupan zat besi, asam folat dan yodium tidak berlebihan.
  3. Rajin diperiksa secara berkala ke dokter atau sentra pelayanan kesehatan lainnya buat memantau pertumbuhan & perkembangan anak dan bikin jadwal imunisasi untuk anak, perlu dikonsultasi pada dokter atau ahlinya.
  4. Aktif memberikan ASI tertentu sesampainya berusia 6 bulan didukung MPASI layak diminum.

Penulis: Dina Amalia Fahima

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com