wimeindonesia.id – Memiliki karir yang cemerlang di usia muda adalah impian setiap orang. Berbagai usaha dan cara ditempuh oleh sebagian orang untuk mendapatkan posisi terbaik dalam karir. Hal ini dicapai oleh laki-laki muda asal Jakarta yang berhasil menjadi manajer di perusahaan besar di usia yang belum genap tiga puluh tahun.
Laki-laki yang berasal dari keluarga sederhana ini memiliki keyakinan untuk memberikan yang terbaik pada pekerjaannya. Tak heran jika ia lebih cepat mendapatkan promosi dari rekan seangkatannya.
Perjuangan meniti karir bukanlah hal yang mudah. Prosesnya panjang dan berliku-liku. Ia sempat merasakan betapa kerasnya untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi karena tumbuh di keluarga sederhana dan sebagai anak pertama yang menjadi harapan kedua orang tua untuk memberi keteladanan dalam bekerja keras dan menempuh karir di dunia korporasi.
Jika ia tak sukses, ia akan merasa mengecewakan ayahnya. Ayah Reno adalah pekerja keras. Reno menuturkan bahwa ayahnya adalah orang yang paling bertanggung jawab seumur hidupnya. Ia selalu menepati janji. Ia selalu bekerja keras, bahkan di saat kondisi sakit sekalipun. Hal itu pula yang menambah kekuatan Reno untuk bekerja lebih keras. Ia ingin membuat keluarganya bisa mengandalkan dirinya seperti halnya sang ayah.
Dari ayahnya pula, Reno belajar arti syukur.
“Kita menunjukkan rasa syukur dengan cara memberikan kontribusi yang terbaik di tempat kita bekerja. Coba lihat di luar sana, betapa banyak orang yang ingin mendapatkan pekerjaan,” ucap Ayah Reno yang selalu ia ingat sampai saat ini.
Reno menempuh Pendidikan di Telkom University dengan program studi Teknik Industri. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia dengan program studi Manajemen Keuangan.
Di awal mula karirnya, Reno bekerja di Financial Risk Management Department di Indosat selama sepuluh tahun. Di awal karirnya ini, Reno banyak ditempa. Ia berpindah ke perusahaan Bumi Resources pada 2010-2013. Perusahaan Bumi Resources merupakan induk perusahaan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia yang merupakan perusahaan batubara di Indonesia.
Karir Reno terus menanjak. Ia mendapat tawaran untuk bergabung dengan BHP Billiton yang kemudian ia terima. Karirnya di perusahaan tersebut berlangsung dari tahun 2013-2016. Di tahun 2016, Reno juga pertama kalinya berkarir di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, hingga tahun 2019. Ia mendapatkan tanggung jawab di bidang manajemen risiko.
Untuk saat ini, Reno kembali berkarir di PT Bumi Resources Indonesia sebagai Head of Corporate Risk Management. Kegiatan Reno saat ini juga termasuk menangani rencana Environmental, Social, and Governance (ESG) dan mengkoordinasikan pencapaian di bidang tersebut.
Dalam pekerjaannya ini, Reno mengamati risiko yang berpotensi dapat terjadi di tingkat holding di Bumi Resources maupun di site KPC dan Arutmin, baik kaitannya dengan produksi, penjualan, atau hal lain. Pemantauan terhadap risiko-risiko tersebut sangat penting dilakukan karena akan berpengaruh terhadap induk perusahaan yang merupakan listed company di Bursa Efek Indonesia.
Reno memiliki minat mengajar dan berbagi ilmu. Ia pernah menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta pada 2014-2019. Reno menyatakan bahwa ia selalu bangga dengan mahasiswa kelas karyawan yang tak jarang masuk kelas dengan masih memakai pakaian seragam kerja. Menurut Reno, ini adalah sebuah bentuk komitmen dan perwujudan karakter. Maka dari itu, menurut Reno, setiap orang hendaknya dapat saling menghargai satu sama lain karena tiap orang memiliki perjuangannya sendiri-sendiri.
Reno pun selalu menghargai hal-hal kecil dan sederhana. Keluarga adalah prioritas pertama dalam hidupnya. Reno merasa perlu untuk membuat kenangan dengan keluarganya, meskipun dengan melakukan hal sederhana, seperti ngobrol dan makan bersama .
Hal lain yang menjadi perhatian Reno adalah penghargaan terhadap proses. Ia menilai bahwa pencapaian individu tiap orang harus dilihat secara kontekstual berdasarkan latar belakang masing-masing. Hal yang dianggap biasa oleh satu individu dapat menjadi hal yang luar biasa bagi individu lain dikarenakan dia memiliki tantangan hidup yang lebih sulit untuk mencapainya, dan juga sebaliknya.
Reno juga sangat peduli dengan masa depan dua anak perempuannya. Saat ini, ia melihat bahwa dunia semakin keras, terutama untuk perempuan. Perempuan lebih rentan untuk diintimidasi, mengalami pelecehan seksual, dan dianggap menjadi ancaman dalam kompetisi di jenjang karir. Reno berharap perempuan dapat memiliki ruang aman untuk bekerja. Reno sangat menekankan adanya afirmasi untuk perempuan, seperti keterwakilan jumlah perempuan di pekerjaan. Hal ini lah yang mendasari Reno untuk menjadi mentor pada STEM Female Graduate Mentorship Program WiME Indonesia.
Penulis: Mayang Sari
Editor: Safura Herlusia