wimeindonesia.co.id – Noormaya Muchlis yang akrab disapa Maya adalah perempuan multitalenta dan pejuang gender di sektor pertambangan. Direktur dan Pendiri Women in Mining and Energy Indonesia (WiME Indonesia) itu masih aktif bekerja sebagai Spesialis Lingkungan & Keanekaragaman Hayati di Adaro Met Coal.
Maya memiliki pengalaman kerja profesional di industri pertambangan dan energi selama 15 tahun di lapangan. Menurut Maya, bahwa pekerjaan ini masih didominasi laki laki pada hampir semua divisi dalam bidang pertambangan. Pekerjaannya berfokus pada praktik pengelolaan terbaik Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati, Perencanaan lingkungan dan pengelolaan Keberlanjutan. Sisi karya dalam kontribusi menulis, Ia berpartisipasi sebagai kontributor “Pedoman Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk Industri Pertambangan Batubara” dipelopori oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD).
Maya Muchlis
Sejak berkarir pertama kali di tahun 2009, Maya merasakan belum ada peningkatan yang baik atau perubahan dalam hal jumlah keterwakilan perempuan di industri ini. Oleh karena itu untuk meningkatkan perannya di dalam masyarakat maka ia mendorong membangun organisasi WIME (Women in Mining & Energy) di Indonesia bersama teman teman lainnya. WiME sendiri mempunyai visi dan misi mewujudkan kesetaraan gender di sektor tambang dan energi melalui 4 pillar utama yang terdiri dari pendidikan, pengelolaan pengetahuan (knowledge management), kemitraaan (partnership) dan engagement dengan institusi pemerintah untuk advokasi kebijakan. Untuk menyatukan suara dalam mewujudkan kesetaraan gender, WiME juga terafiliasi dengan jaringan International Women in Mining (IWiM). IWiM sendiri berpusat di England dimana WiME aktif sebagai salah satu komite dalam kepengurusan.
Banyaknya pengalaman sebagai narasumber di bidang international contohnya Virtual Coaltrans Asia 2020, Asosiasi Industri Nikel Filipina dan Coaltrans Asia ke-25 dia membahas tentang “mempromosikan Pembangunan Berkelanjutan dengan Memajukan Peran Perempuan di Pertambangan” pada saat webinar Asosiasi Industri Nikel Filipina. Maya diundang lagi sebagai narasumber di Singapura dengan diskusi tema wawasan kepemimpinan dengan pemimpin perempuan sukses.
Seperti apa jangkauan komunikasi industri dalam hal menginspirasi lebih banyak wanita untuk memilih karir di sektor industri pertambangan? Menurut Maya bahwa Saat ini sudah banyak media yang campaign tentang persamaan hak bagi perempuan, akses informasi juga sudah cukup luas sehingga banyak orang yang sudah perlahan lahan merubah mindsetnya, namun hal ini tentunya belum cukup utk secara signifikan mengurangi gap atau kesenjangan yang ada di sektor tambang dan energi. Dan perempuan perlu lebih banyak didorong lagi melalui perbaikan kebijakan terkait gender, dan komitmen sektor privat utk meningkatkan porsi perempuan dalam organisasi.
Dari tahun 2019 hingga sekarang WiME telah berkembang terus bertambah menjadi sekitar 200 anggota lebih dan telah berkolaborasi dengan Bank Dunia serta pemangku kebijakan publik dan sektor swasta lainnya. Salah satu acara rutin WiME selalu menyempatkan waktu diskusi panel, Ruang XY yang fokus diskusinya pada berbagi pengalaman terbaik untuk paraktik kesetaraan jender dan Masterclass yang fokus pada berbagi pengetahuan yang diberikan oleh para perofesional di industri tambang dan Energi. WiME juga menyediakan program internship terbuka untuk siapapun ingin magang dan belajar tentang apa yang WiME ajarkan sesuai visi misinya. WiME juga menyelenggarakan RELUNG (Ruang Leluasa) untuk mendukung kesehatan mental perempuan di tempat kerja ditemani oleh para pakar di bidang kesehatan mental. Kesehatan mental untuk perempuan sangatlah penting sebab terkadang di tempat kerja dimana dominasi laki-laki sangat besar seringkali tidak memberikan banyak ruang bagi perempuan untuk berbicara secara terbuka. Selama masa pandemi ini, WiME tetap aktif menjalankan webinar dan sebagainya melalui zoom dan google meet, intinya tidak pernah berhenti dari tugas advokasi.
Pesan Maya kepada perempuan Indonesia khususnya di sektor pertambangan, jangan pernah takut untuk menghadapi tantangan dimana perempuan juga dapat berkontribusi secara positif terhadap pembangunan Indonesia. Tetaplah menjadi perempuan yang tangguh dalam menghadapi setiap tantangan kedepannya. Fungsi ganda perempuan memberikan kita nilai yang lebih dalam menjalankan peran baik di masyarakat maupun keluarga.
Penulis: Dina Amalia Fahima