wimeindonesia.id – Berbagi pengalaman adalah hal positif yang selalu dilakukan Retno Nartani. Perempuan kelahiran Boyolali ini mendedikasikan hari-harinya untuk membagikan ilmu kepada orang-orang sekitar.
“Sudah saatnya saya membagi-bagikan pengalaman dan mempersiapkan yang lebih muda untuk menjadi calon pemimpin berikutnya,” ucap Retno.
Di usianya yang ke 58 tahun saat ini, Retno merasa tidak terlalu berambisi selain memberikan dukungan pada sekeliling. Peran rang-orang di sekitarnya sangat mendukung dalam mengantarkan Retno sampai pada posisinya saat ini. Dukungan yang dimaksud dapat berupa dukungan yang terlihat maupun tidak terlihat. Dukungan yang tidak terlihat mengacu pada doa-doa orang yang menyayanginya, baik itu keluarga, teman, kolega, dan lain-lain.
“Sekarang, saatnya saya mengembalikan ilmu ke sekeliling saya,” tambah Retno.
Mengulas balik ke belakang, perempuan tangguh yang mempunyai hobi jalan-jalan dan masak ini telah kaya pengalaman kerja. Awalnya, ia tak begitu mengetahui tentang jurusan yang diambilnya di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982, yaitu Teknik Pertambangan. Ia tidak tahu maksud dan tujuannya mengambil tambang. Yang ia tahu saat itu adalah kesan dunia tambang yang didominasi oleh laki-laki dan keinginannya sendiri untuk bekerja di Kalimantan atau Irian Jaya. Seiring berjalannya waktu, Retno mulai menyukai mata kuliah Teknik Pertambangan. Bahkan, ia semakin ingin tahu proses-proses penambangan secara lebih rinci.
Keingintahuannya itu mengantarkan Retno pada pekerjaan pertamanya. Ketika adanya seleksi perusahaan yang mendatangi kampus, ia mengikuti seleksi itu dan diterima di PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada tahun 1987. Saat itu, ia tak menyangka bahwa KPC akan menjadi perusahaan besar seperti saat ini. Retno mendedikasikan diri selama 21 tahun di KPC. Ia memiliki tanggung jawab perencanaan eksplorasi tambang, ekstraksi batubara, pengembangan komunitas dan pengapalan batubara.
Setelah dari KPC, ia bekerja di beberapa perusahaan pertambangan nasional lain. Pengalaman tersebut banyak menempa dirinya. Tercatat Retno pernah bekerja diantaranya di Bara Alam Utama (BAU), Jembayan Muarabar (JMB) , di Adimitra Baratama Nusantara (ABN), dan dari tahun 2013 hingga tulisan ini diturunkan, Retno bekerja di Sinarmas Mining dengan jabatan saat ini adalah Direktur HSE Corporate.
Selama perjalanan karirnya Retno pernah mengalami jatuh bangun yang semakin menempanya dalam hal kepemimpinan dan manajemen. Dia memiliki koneksi yang luas dan keahlian komunikasi yang baik.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Retno sangat suka mengajar. Ia sering diminta untuk menjadi pembicara pada berbagai seminar. Ia juga menjadi mentor untuk para perempuan di pertambangan.
Perempuan yang memiliki hobi jogging dan memasak ini selalu berusaha untuk membuat kehidupan karir dan keluarganya seimbang. Menurutnya, peran orang tua selama masa tumbuh kembang anak sangat penting. Untuk itu, ia selalu menyempatkan diri untuk mendidik dan meluangkan waktu untuk jalan-jalan bersama anak-anaknya ketika libur kerja.
Retno merasa pencapaian terbesarnya adalah ketika ia bisa membagikan ilmu kepada orang-orang di sekitarnya. Dulu, ia selalu berdiskusi dengan anak buahnya dan menuliskan atau menggambarkan hasil diskusi tersebut di atas kertas. Anak buah Retno kemudian sering kali meminta kertas tersebut untuk dapat mempelajari topik diskusi lebih jauh. Retno pun akan dengan senang hati memberikan kertas tersebut.
“Sebelum menjadi pemimpin yang baik, kita harus menjadi anggota team yang baik terlebih dahulu,” tutur Retno.
Retno selalu berusaha untuk menjadi anggota yang baik pada setiap pekerjaannya. Ia pun berusaha untuk selalu dikenang dengan melakukan hal-hal yang baik untuk orang-orang di sekitarnya.
Penulis: Mayang Sari
Editor: Safura Herlusia